Thursday, August 13, 2015

Saudade; The love that remains

Posted by Santa Maya Pramusita at 9:19 AM


Kita semua tahu bahwa roda hidup berjalan. Apa yang dulu ada di posisi teratas seketika bisa berada di posisi terbawah. Orang yang dulunya bukan apa-apa bisa jadi sangat berubah di kemudian hari. Ya, roda kehidupan memang berjalan sebagaimana takdir berkehendak. Dan tentunya tiap-tiap kita tidak bisa menebak kemana semua itu akan membawa kita. Kita tidak bisa menebak bagaimana waktu akan mengubah kita nantinya.

 Namun ada satu hal yang pasti kita tahu; Ketika waktu dan roda kehidupan membawa kita melangkah menuju masa depan, maka akan ada beberapa hal, kebiasaan, atau orang-orang dalam hidup kita yang berubah bahkan hilang. Ketika kita mendapatkan yang baru, maka kita juga akan kehilangan yang lama. Hal seperti itu gue rasa sudah menjadi konsekuensi yang tidak bisa dihinidari lagi.

Lalu yang seringkali terjadi, kita akan merindukan apa yang kita punyai di masa lalu; yang sudah tidak kita punyai lagi di masa kini. Kita akan sadar, bahwa semua hal yang kita rindukan itu, yang mungkin dulunya terlihat sepele dan sederhana, ternyata memiliki arti besar. This then brings me into one thought; we never know what we have until it leaves us. And then we miss it and want to reach those things we used to have.

Hal ini pun terjadi dalam kehidupan gue.

Beberapa bulan terakhir, gue seringkali menemukan diri gue benar-benar merindukan masa lalu. Bukan berarti hidup gue kini nggak bahagia. Gue justru senang dengan hidup gue yang sekarang. Gue sudah menjadi pribadi yang berbeda dan lebih baik dari gue lima tahun yang lalu. Gue nggak lagi jadi gadis yang clumsy atau blushful. Gue nggak lagi memakai topeng hanya itu memenuhi ekspektasi orang-orang terhadap gue. Sekarang gue bisa menjadi diri gue sendiri, memperlihatkan diri gue yang sebenarnya kepada orang-orang tanpa perlu merasa malu. Gue mencintai segala sesuatu yang diijinkan Tuhan untuk terjadi dalam hidup gue, tanpa pernah ingin menjadi orang lain. Dan kini gue sangat menikmati saat dimana gue harus berbicara di depan khalayak umum, sesuatu yang beberapa tahun lalu sangat gue benci. Terlebih lagi, gue ngerasa puas dengan diri gue yang sekarang, yang lebih bisa membawa diri di depan orang lain... bisa ngobrol asik sama orang yang baru kenal entah lebih muda, seumuran, atau bahkan jauh lebih tua.

Saat ini pun hidup gue dikelilingi orang-orang yang luar biasa. Gue banyak bertemu dengan orang-orang hebat yang mengajarkan banyak hal baru dan sedikit banyak mengubah gue menjadi pribadi yang lebih baik. Orang-orang yang selalu sayang sama gue, dan selalu ada buat gue. Membuat gue merasa sangat beruntung dan diberkati. Rasanya seperti roda kehidupan membawa gue perlahan menuju ke atas.

Walaupun demikian, ada kalanya gue kangen dengan hari-hari yang lalu. I was like missing the old times and the old me as well. 


Gue kangen jiwa sederhana gue. Gue kangen diri gue yang nggak suka keramaian dan lebih memilih buat menyendiri ditengah kerumunan. Gue kangen berdiam di zona nyaman gue.
Gue juga kangen orang-orang yang pernah mengisi masa lalu gue. Gue kangen sahabat-sahabat SMA gue. Walaupun sekarang gue masih bisa bertemu mereka, tapi semua tentu nggak sama lagi. Kami sudah sibuk dengan dunia masing-masing, dan gue merindukan kebersamaan kita yang berjalan hampir setiap hari. Gue kangen hang out bareng sepupu-sepupu gue and having some privat chats with them. Tentu, kami masih sering bertemu. Tapi nggak seintens dulu. Beberapa dari kami sudah menikah dan bekerja. Dan yang lainnya, termasuk gue, sedang sibuk dengan dunia perkuliahan. Waktu kami masing-masing jelas sudah tersita dengan hal-hal semacam itu.

Gue sangat merindukan masa SMA gue; saat dimana tugas masih semacam piece of cake. Saat dimana gue hanya perlu berangkat pagi dan nyontek PR temen kalau gue nggak bisa ngerjainnya. Saat dimana kumpul dan seru-seruan bareng temen bisa dilakuin hampir tiap hari tanpa perlu mikirin ribetnya tugas. Ya, gue merindukan masa remaja gue, ketika dunia dipandang sebagai sesuatu yang menyenangkan. Ketika gue belum dihadapkan dengan berbagai pilihan hidup yang semakin dewasa semakin sulit. Ketika dunia belum menjadi semakin serius dan mengerikan.


Di akhir tulisan gue ini, gue hanya mau menyampaikan satu pesan; enjoy every little things you have in life, for one day you’ll look back and realize they were the big things. Jangan pernah menyesali setiap hal kecil yang terjadi di masa kini, karena suatu hari di  masa depan, kita akan merindukan semua hal yang pernah terjadi di masa kini. :)

5 comments:

Unknown on 10/13/2015 said...

gak pinter bhs inggris, say cool aj dewh 😄

Santa Maya Pramusita on 10/19/2015 said...

Hahaha thank you.. thank you.. berpikiran samakah? :p

Unknown on 10/22/2015 said...

ahahahaha sama gak yaa? :3 maunya kamuu?

Unknown on 10/22/2015 said...

nulis lagi giih :D

Santa Maya Pramusita on 10/23/2015 said...

hahaha iya abis ini aku posting new post kok. Dibaca ya :p

Post a Comment

Blogger Widgets
 

The Journal Of Life Journey