Friday, October 17, 2014

Mengenai Tanya

Posted by Santa Maya Pramusita at 12:33 PM
Berlariku, mencarimu... dalam tanya yang tak kunjung berhenti mencuat

A poem for the one who got away...

Awan hitam, untuk kesekian kalinya dia bertamu
Memasuki ruang hati yang berselimut biru
Membawa rangkaian kata-kata manismu dalam kenangan
Aku kini tahu, ia datang hanya untuk meluluhlantahkan semuanya
Sengaja berkawan lindu
Untuk menggetarkan rindu pada sendi-sendi tulangku
Lalu bertanyaku padanya, dimanakah dia?
Bersembunyi di semak-semak, jawabnya
Dan berlariku menelusuri belukar yang kian menguning
Nihil.

Aku mendongak, kutatapnya
Mungkinkah dia datang kembali?
Sang awan tertawa dan berkata, pertanyaan retoris
Aku lantas bergeming, retoris?
Masihkah kau membutuhkan jawaban atas pertanyaamu itu?
Atau haruskah aku menimpalimu batu supaya kau kunjung sadar?
Tanyanya, sarkastik
Derai hujan turun tak lama setelahnya, mengalir melalui pelupuk mataku
Tak kuhiraukan gurauan sang awan
Berlariku menembus remang-remang cahaya mentari
Menerobos alas, menuju bukit  dimana kau ada ketika kumencari
Namun nihil.

Barulah kini sadar
Tanyaku memang sepenuhnya retoris
Aku kini mengerti
Bahwa kau memang telah sirna sepenuhnya
Dari panggung kehidupan tempatku bernaung
Membawa serta semua masa yang kunantikan kembali kehadirannya
Mengecewakan hati yang ingin merengkuhmu dalam balutan rindu terdalam

Maka kini ijinkanlah aku  memelukmu, walau hanya dalam hablur
Dan meraba hadirmu, walau hanya dalam rangkaian kata

0 comments:

Post a Comment

Blogger Widgets
 

The Journal Of Life Journey