Kalian pasti pernah kan berada dalam suatu posisi dimana kalian mencintai seseorang, tapi semesta seolah nggak mengizinkan. Keadaan seolah menghalangi kalian untuk terus maju. Entah karena beda keyakinan, beda ras, si doi udah taken, atau orang tua nggak setuju. Pokoknya adaaa aja cara semesta untuk menghalang cinta kalian.
Mungkin pada awalnya, kalian masih mati-matian memperjuangkan perasaan itu. Mencoba bertahan dalam situasi yang menyedihkan dan berharap cinta kalian akan berakhir bahagia kayak Edward dan Bella. Tapi kalau ternyata usaha itu nihil hasilnya, apa kalian akan stuck selamanya dengan orang yang salah itu? Nggak kan?! So, wake up everybody! Jika kalian sedang dalam posisi seperti ini, kalian harus menyadari bahwa hidup itu terus berjalan dan nggak selamanya kita akan menyimpan perasaan semu plus sia-sia itu. It's time to move on!
Move on emang nggak gampang buat dilakuin. Tapi kalo kita mau berusaha, apa sih yang nggak bisa? Berikut ada tips buat move on versi gue:
1. Komitmen
Hal terpenting yang dilakuin untuk move on adalah komitmen. Tanpa komitmen yang kuat, niat move kalian sama dengan mitos belaka. Kenapa gue bisa bilang begitu? Karena sewaktu move on, kalian bakal nemuin godaan yang luar biasa berat. Kangen, salah satunya. Dan kalo komitmen itu belom cukup besar, bisa jadi kalian bakal mutusin buat ngehubungin si doi terus sms-an lagi, telponan lagi, stalking socmed-nya, sampe akhirnya... lupa buat move on.
Therefore, you have to build a strong commitment before trying to move on. Setelah komitmen itu udah ada, percayalah jalan kalian buat move on bakal jadi lebih mudah. Dan komitmen itu juga harus kalian ciptakan sendiri. Bukan dengan masukan atau paksaan orang lain. Kalo nggak dari diri sendiri susah buat kelanjutannya.
2. No Stalking!
Nah, ini juga godaan terberat saat move on. Sering gue denger usaha move on gagal gara-gara kebelet stalking. Padahal stalking itu justru akan menyakiti hati kalian sendiri.Dengan stalking, secara otomatis kalian masuk lagi ke dalam dunianya. Mengetahui apa yang sedang dia lakukan dan sebagainya. Lalu secara otomatis, kalian juga akan disadarkan (lagi) dengan kenyataan kalo kalian nggak bisa bersatu sama dia. Lagian apa sih manfaat dari stalking? Cuma rasa puas karena terbebas dari penasaran? Hey, gue kasih tau ya.. percuma ngerasa puas kalo endingnya rasa puas itu dibarengi dengan perasaan galau. Gue sih cukup yakin, nggak ada stalking yang nggak bikin galau. Jadi, ketika dalam proses move on, ada baiknya kalian unsubscribed (kalo tega unfriend sekalian) facebook si doi, mute akun twitternya atau unfollow juga boleh. Sebisa mungkin tahan diri untuk nggak stalking akun socmed dia. Dan jangan juga berusaha cari kabar dia dari sahabatnya! Kalo komitmen udah ada dan stalking nggak jalan lagi, gue berani jamin proses move on bakal semakin lancar.
3. Hindari Pertemuan untuk Sementara
Ada sebuah buku tentang move on (It's Called Break Up because It's Broken) yang mengatakan: "ketika move on, cobalah untuk tidak menemui dia selama 60 hari". Gue juga nggak ngerti sih kenapa harus 60 hari. Tapi gue rasa jangka waktu itu lumayan ampuh untuk mematikan rasa. Siapa tau aja kan selama dua bulan nggak ketemu terus pas ketemu rasa itu udah hilang?! Jadi mendingan hindari dulu deh buat dateng ke tempat dia biasa nongkrong. Nggak ketemu disini juga berarti nggak saling contact lho ya. Usahakan selama dua bulan jangan smsan, telponan, mentionan, daaan... jangan stalking! Karena stalking juga berarti kalian menemui dia di dunia maya.
4. Sibukkan Diri
Hang out sama sobat, baca-baca novel keluaran terbaru, reunian sama temen lama, banyak hal yang bisa kalian lakukan untuk menyibukkan diri supaya nggak larut dalam kesedihan. Dengan begitu, otak kalian bakal fresh lagi dan bisa aja kan kegiatan-kegiatan tadi mempertemukan kalian dengan orang baru? Jadi jangan terus-terusan menutup diri dan ngurung di kamar. Gue ngerti, kalo kalian kadang masih keinget dia. Gue ngerti banget. Tapi sadarilah juga bahwa itu adalah proses. Mengubah kebiasaan memang nggak semudah membalikkan telapak tangan. Dengan menyibukkan diri, lama-lama kalian pasti bisa lupa kok.
5. Positive Thinking
Ada beberapa hal yang harus dipikirkan secara dewasa.
- Pasti ada saat dimana kalian berpikir gini, "Kalo endingnya pisah gini, kenapa dulu Tuhan pake nemuin segala? Kalo nggak ketemu dia kan aku nggak bakal sakit hati!" Nah, padahal Tuhan mempertemukan kalian-kalian dengan seseorang itu ada maksudnya. Kalo jodoh ya berarti dia adalah berkat untuk kalian. Kalo enggak? Ya jadikan aja sebuah pelajaran. Setiap kisah -kisah apapun itu- pasti punya pelajaran berharga yang bisa dipetik kok. Jadi misalnya emang nggak jodoh dengan orang itu, ya anggep aja pertemuan kalian sebagai sebuah pertemuan yang indah. Udah. Sebatas itu.
- Hindari ketakutan seperti, "Ntar kalo aku nggak nemuin orang yang lebih baik dari dia gimana?" Iya, memang. Kalian nggak akan nemuin orang yang lebih baik.... selama kalian nggak mau move on. Tau kenapa? Karena pikiran kalian cuma terpusat pada orang itu. Pandangan kalian terfokus kedepan dan terus mengejar dia, tanpa lihat ke sisi yang lain. Padahal kalo kalian mau sadari, bisa aja dibelakang kalian ada seseorang yang sedang mengejar kalian. :))
- Harus berani keluar dari zona nyaman! Janganlah berpikir, "Kalo gue nglupain dia, siapa dong nanti yang gue telpon tiap hari? gue ucapin selamat pagi, dan gue ajak curhat?"HELL-O? emang dia siapa sih? Dia cuma zona nyaman kalian. Zona yang nggak seharusnya didiami. Kalian nggak mau kan terus-terusan berada pada zona yang salah? Lagipula, seperti yang pernah gue tulis dalam cerpen gue, semua hal itu punya batas waktu. Langit aja punya batas waktu, nggak selamanya dia berwarna biru. Apalagi cinta... Karena cinta yang sejati cuma ada diantara manusia dan Tuhan...
- Hal penting lainnya: Jangan gantungin kebahagiaan kalian dengan kehadiran orang lain. Inget nggak masa-masa sebelum ketemu dia? Kalian masih bisa senyum kan? Masih bisa ketawa? Dan masih bisa menikmati hidup? Itu tandanya, ketika dia pergi, kalian juga masih bisa bahagia. Hidup ini terlalu singkat untuk menangisi kepergian satu partikel dari berjuta partikel yang bisa bikin kalian bahagia.
4 comments:
kalau orang yg gak bisa move on gmn??
Bisa. Pasti bisa! Semua itu cuma masalah waktu kok. :)
overall, sangat membantu saya dalam proses move on-ing ini, salut pada anda yg bisa mengemas proses move on-ing dengan bahasa yg menarik, persuasif dan understandable tentunya. Salam !
Sama-sama. Senang bisa membantu :))
Post a Comment