Aku menyadari bila tak ada yang abadi dalam panggung
kehidupan ini. Aku menyadari bila semua hal mempunyai batas waktu. Tapi mengapa
batas waktu hidupnya sangat singkat? Berkali-kali kusalahkan Tuhan atas
kematian perempuan yang aku cintai itu. Mengapa tak Kau kuatkan tubuhnya sampai
aku mengingat segalanya? Mengapa tak Kau ijinkanku melihat dirinya untuk
terakhir kali? Mengapa tak Kau sembuhkan saja dia, Tuhan? Kupukul setir yang
ada di depanku perlahan. Mencoba meluapkan apa yang mengganggu otakku malam
ini. Kepalaku terasa pening, emosiku naik mencapai ubun-ubun. Sesampainya di
rumah, kuputuskan untuk langsung merobohkan diri di sofa.
Tuesday, May 14, 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)