Wednesday, February 6, 2013

Love Blind Love

Posted by Santa Maya Pramusita at 11:23 PM

“Cinta bisa mengubah segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.” 

Pernah denger quote diatas?

Pasti pernah dong! Gue yakin 100% pasti kalian udah sering denger kata-kata kayak gitu. Karena kata-kata itu sering banget muncul di TV, apalagi di FTV sama sinetron. Yang jadi pertanyaan gue adalah… percayakah kalian? Percayakah kalian sebegitu dashyatnya kekuatan cinta?

 
Well, karena ini udah memasuki bulan februari -bulannya kasih sayang-  so, kali ini gue mau ngebahas sedikit soal cinta. To be honest, dulu gue nggak suka dengan quote tadi. Menurut gue, kata-katanya terlalu menye-menye. Kalo quote itu emang bener, berarti pas jatuh cinta, gue bisa terbang ke langit dong? Atau mungkin membangun seribu candi dalam waktu semalam? Kira-kira itulah yang gue pikirin.
Gue memang bukan tipe orang yang menganggap remeh soal cinta. Bagi gue, cinta terlalu mahal buat dipermainkan. Tapi gue juga nggak menganggap cinta sebegitu hebatnya dan sebegitu dahsyatnya, sampai pada akhirnya… Gue mengalami sendiri.

Kisah ini terjadi sekitar empat tahun yang lalu. Gue -yang sebenernya sulit jatuh cinta-, mendadak punya perasaan lain dengan seseorang. Mungkin dimata orang lain, dia keliatan biasa.. Tapi dimata gue... Setiap jengkal geriknya adalah istimewa. 
Banyak orang bilang, biasanya cewek gampang tertarik sama cowok yang bikin penasaran. Mungkin dalam kisah ini, gue sangat meng-iya-kan anggapan itu.
Karena ketika kita merasa penasaran dengan seseorang, kita akan lebih sering memerhatikannya, menatap matanya lebih lama, dan mencari tau apa yang ada dalam dunianya. Sampai tanpa kita sadari, lama-lama kita sudah jatuh cinta. Sepertinya, rasa penasaran juga yang bikin gue pada akhirnya suka sama dia.
Sayangnya, semesta seolah nggak mengijinkan gue sama dia bersatu. Ada beberapa perbedaan yang memang jadi penghalang dan.. gue nggak berniat mengulas itu disini.. lagipula kalo dibahas, pasti postingan ini bakal jadi panjang banget. :D
Singkat cerita, gue broken heart. Ditengah keadaan itu, gue mencoba mencurahkan perasaan gue lewat diary. Tapi gue masih ngerasa belom puas.. Akhirnya pelan-pelan gue nyoba nulis puisi. 
Kalian tau nggak? Dulu gue nggak pernah bisa nulis puisi. Tiap ada tugas bikin puisi, gue selalu googling dan nyatuin bait-bait dari banyak puisi yang gue temuin. Tapi semenjak patah hati, tiap malem gue selalu nulis. Meskipun pada awalnya mengalami kesulitan, gue terus nyoba. Makanya nggak heran kalo puisi-puisi gue yang dulu diksinya jelek nggak beraturan. Lambat laun gue lumayan bakat, bahkan gue pernah menang pas ada lomba baca-tulis puisi. Dan itu semua berkat dia… Dia yang udah ngajarin gue from zero to hero,  meskipun itu secara nggak langsung. Dia yang bikin gue nggak nyerah dalam mencoba. Dia yang diem-diem selalu jadi inspirasi gue. Dan yang nggak kalah penting lagi, dia adalah orang pertama yang menyadarkan gue kalo cinta itu buta alasan.. 
Sejak saat itu, gue percaya kalo kekuatan cinta emang luar biasa. 

Gimana dengan kalian? Kalo ada diantara kalian yang masih ragu sama kekutan cinta, mendingan sekarang dipikirin lagi deh. Quote diatas sepenuhnya bener, cinta bisa mengubah apa yang keliatan nggak mungkin menjadi mungkin. At least, untuk sesuatu yang masih masuk akal. Banyak kok temen gue yang cerita kalo dulu pacarnya perokok, tapi setelah pacaran sama dia, pacarnya nggak merokok lagi. Ada juga yang dulu nggak bisa main gitar, tapi bela-belain belajar biar nggak kalah sama pacarnya. Itu semua juga termasuk kekuatan dari cinta! :)

 Yah.. meskipun sekarang rasa itu udah nggak ada, tapi nggak ada salahnya kalo saat ini gue mau ngucapin trimakasih. Mungkin aja suatu hari nanti dia buka blog gue dan ngebaca postingan ini..

Kalo bukan karena dia… mungkin sampai sekarang gue nggak bisa nulis puisi…

Kalo bukan karena dia… mungkin puisi gue nggak akan dibeli temen gue buat dijadiin lagu…

Dan kalo bukan karena dia… mungkin puisi gue nggak akan dibacain guru gue di depan murid-murid sekolah lain…

Kepadamu, yang sudah mengajariku dalam diam… Terimakasih.

Kepadamu, yang sudah menjadi inspirasi implisitku… Terimakasih banyak.


Hari itu kau datang
Bermain petak pada redupnya berandaku
Melompat penuh tawa yang mengundang empati
Lantas aku beradu pada pohon yang bergumam
Siapa dia?

Seperti sebuah pasak bertangkai duri
Kau tancapkan kumbang pesona
Membuatku menatap dalamnya hatimu
Yang hanya bernamakan sederhana
Apa yang kau inginkan dariku?

Namun hanya hening yang berdenting
Kau diam tak menghela
Seketika juga aku terjaga
Kita berbeda, aku pun menyadarinya
Kapankah beda itu akan sirna?

Hingga akhirnya suratan tergaris
Pedasih itu datang melalui semburat senja
Mengabariku tentang rasa terdalammu
Kau hanya bermain dibalik bahagia
Membiarkanku larut dalam arus semu
Dan menyobek tangisku menjadi lara
Pada mega dan surya aku mendongak
Dimana bahagia? Aku ingin meraihnya kembali!

Tak lama terkurung gelap
Dia datang dan menghapus kabung
Mencoba membantuku melepas susuk auramu
Dan mengenalkanku pada jalan kerelaan
Windu yang lalu mungkin aku sirosis,
Namun itu tak lagi kini
Bagaimana dengan dirimu?

Yang telah memiliki cinta baru
Setiap bahagiamu aku berdoa penuh ketulusan
Semoga senantiasa dirimu di pihak fortuna
Mendapatkan cintanya dan hidup dalam lingkaran kedamaian
Karena dalam setiap hati kita menyimpan tanya
Berapakah berkat yang akan Tuhan beri? 
(Simfoni Kisah-2 Agustus 2010)

1 comments:

Anonymous said...

it was damn cool! :'D \m/

Post a Comment

Blogger Widgets
 

The Journal Of Life Journey